Rabu, 24 Februari 2021

Menghormati Hidup

  Selamat pagi anak - anak kelas 4 yang baik hati. Apa kabar? Semoga kalian dalam keadaan sehat. Hari ini tema pelajaran agama kita tentang "Menghormati Hidup".  Untuk pelajaran agama hari ini silahkan lihat alur dibawah ini dan jika anak - anak melihat ada spasi panjang/jarak panjang di bawah ini, mohon tetap scrol ke bawah karena ada lanjutannya.Trimakasi.

1. Membaca cerita dibawah ini : 



2. Refleksi dari cerita diatas (Tidak perlu dicatat, cukup dibaca saja)

 Bunda Teresa adalah salah satu tokoh kemanusiaan yang bekerja bagi kaum miskin, sakit, melarat karena ia menghargai hidup manusia.Dia sungguh luar biasa, berjiwa yang besar orang yang kaya secara rohani sedangkan miskin secara materi. Sebelum meninggal tahun 1997 silam, Bunda Teresa pernah berkata dalam catatan hariannya: “Hidup adalah kesempatan, gunakan itu. Hidup adalah keindahan, kagumi itu. Hidup adalah mimpi, wujudkan itu. Hidup adalah tantangan, hadapi itu. Hidup adalah kewajiban, penuhi itu. Hidup adalah pertandingan, jalani itu. Hidup adalah mahal, jaga itu. Hidup adalah kekayaan, simpan itu. Hidup adalah kasih, nikmati itu. Hidup adalah janji, genapi itu. Hidup adalah kesusahan, atasi itu. Hidup adalah nyanyian, nyanyikan itu. Hidup adalah perjuangan, terima itu. Hidup adalah tragedi, hadapi itu. Hidup adalah petualangan, lewati itu. Hidup adalah keberuntungan, laksanakan itu. Hidup adalah terlalu berharga, jangan rusakkan itu. Hidup adalah HIDUP, berjuanglah untuk itu…”

3. Membaca Kitab Suci : Matius 5: 21-24

Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

4. Catatan Agama (Dicatat di Buku Catatan)

a. Ada syair lagu melukiskan bahwa “Hidup itu anugerah, hidup itu hadiah, Betapa bahagia yang menyadarinya, Betapa ringan langkah mereka”. Inilah gambaran bahwa Tuhan memberikan kehidupan kepada kita sebagai hadiah. Tuhanlah yang memiliki kehidupan, sehingga tidak ada orang atau pihak mana pun yang dapat mengambilnya, dengan alasan apa pun.

b.  Sebagai hadiah Tuhan, hidup yang kita miliki harus kita rawat, kita jaga dan kita pelihara. Hal itu berlaku bagi semua makhluk hidup di muka bumi ini. Hal ini ditegaskan oleh Tuhan di dalam perjanjian lama “jangan membunuh” (kel 20:13) 

c. Lebih dalam dari itu, Yesus menekankan sikap baru dalam memahami firman kelima tersebut. Jangan membunuh bukan hanya larangan menghabisi nyawa orang lain atau bunuh diri, melainkan penekanan sikap hormat dan sikap kasih terhadap kehidupan. 

d. Hal itu Nampak dalam sabda Yesus: “jangan membunuh: siapa membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu, setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus diserahkan ke dalam api yang menyalanyala” (Mat 5:21-22).

e.  Pemahaman baru ini kembali menempatkan cinta kasih sebagai hukum utama. Membunuh dapat diartikan sebagai membuang sesama dari persaudaraan, dengan menghilangkan nyawanya, menyebut sesama sebagai kafir atau juga dengan membencinya. 

f. Bagi murid-murid Yesus, yang utama bukan tindakan tidak membunuh, tetapi mengasihi sesama sebagai saudara. Dengan mengasihi sesama, kita menghormati hidup dan melestarikan kehidupan.



Selasa, 23 Februari 2021

Menghormati Hidup

 Selamat pagi anak - anak kelas 6 yang baik hati. Apa kabar? Semoga kalian dalam keadaan sehat. Hari ini tema pelajaran agama kita tentang "Menghormati Hidup".  Untuk pelajaran agama hari ini silahkan lihat alur dibawah ini dan jika anak - anak melihat ada spasi panjang/jarak panjang di bawah ini, mohon tetap scrol ke bawah karena ada lanjutannya.Trimakasi.

1. Membaca cerita dibawah ini : 





2. Silahkan dibaca peneguhan dari kisah "Mendengar dan menaati hati nurani (Tidak Perlu dicatat)

Setiap orang memiliki keinginan, keperluan dan kebutuhan. Oleh karena itulah, manusia berusaha untuk mewujudkannya. Namun, karena keadaan yang berbeda-beda, tidak semua orang dapat mewujudkannya. Sebagaimana teman-temannya memiliki mainan, Edo pun memiliki keinginan untuk memilikinya. Tetapi karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, Edo belum atau tidak dapat mewujudkan keinginannya. Ada kalanya, orang mendapat kesempatan yang tidak wajar, untuk dapat mewujudkan keinginannya, misalnya dengan menemukan sejumlah uang dan barang berharga. 

Tetapi, hal itu dipandang bertentangan dengan keputusan hati nurani, karena kesempatan yang tidak wajar tersebut, mendorong orang untuk menggunakan cara yang tidak baik pula dalam mewujudkan keinginannya. Hati nurani atau suara hati memberikan pertimbangan untuk membuat suatu keputusan yang tepat. Sebab keinginan, kebutuhan atau cita-cita yang sangat baik, menjadi tidak baik jika ditempuh dengan cara-cara yang tidak baik dan tidak wajar. 

3. Membaca Kitab Suci : Lukas 22: 54-62



Rabu, 10 Februari 2021

Cinta Kepada Sesama

Anak - anak kelas 4 yang baik hati selamat pagi. Apa kabar? Semoga kalian dalam keadaan sehat. Pelajaran agama hari ini masih melanjutkan pelajaran minggu lalu tentang "Cinta Kepada Sesama".

Untuk pelajaran agama hari ini silahkan anak anak mencatat rangkuman pelajaran agama dibawah ini  :

a. Cinta kasih merupakan hukum yang terutama,hal itu merupakan isi hukum Taurat, sebagaimana dikatakan oleh ahli Taurat dalam percakapan dengan Yesus. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. (Luk 10:27). 

b. Perbuatan cinta kasih merupakan salah satu cara untuk memperoleh hidup yang kekal.

c. Yesus memeberikan perumpamaan tentang "orang Samaria yang murah hati" dalam menjawab pertanyaan ahli Taurat. Setelah Yesus memberikan Perumpanaan tentang "orang Samaria yang murah hati" pertanyaan  tersebut dijawab oleh dirinya sendiri (ahli Taurat): Bahwa sesama adalah “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan.

d. Dalam hal ini,dia (Ahli Taurat) sendiri menyadari bahwa ikatan keagamaan dan adat istiadat Yahudi, tidak lagi menjadi ikatan mutlak dalam hidup bersama atau dengan bahasa sederhananya agama dan adat istiadat bukan menjadi sekat dalam hidup bersama

e. Dalam pelajaran ini kita diajak untuk mengasihi sesama tanpa memandang agama, adat istiadat, suku bangsa atau status sosial lainnya. Kesamaan sebagai manusia di hadapan Tuhan, menjadi dasar utama bagi kepedulian serta berbagi cinta kasih. 



Selamat Belajar Tuhan Memberkati